Gereja Toraja, Jemaat Imanuel Batakan

         Jemaat Imanuel Batakan adalah salah satu Jemaat anggota Gereja Toraja (GT) dalam lingkup Klasis Kalimantan Timur Balikpapan dan juga adalah anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang beralamatkan di Jln.Pemuda-Batakan, No.12, RT.10, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan
        Awal berdirinya Jemaat Imanuel Batakan adalah dengan dibukanya cabang kebaktian Gereja Toraja Jemaat Lahai Roi di Batakan, dimana awalnya Ibadah hari minggu hanya dilakukan di salah satu rumah anggota Jemaat. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya anggota jemaat, maka cabang kebaktian ini sepakat untuk membuat suatu tempat peribadatan yang lebih layak untuk dijadikan sebagai tempat ibadah, khususnya ibadah untuk hari minggu dan juga ibadah untuk sekolah minggu.
        Setelah sekian lama menjadi cabang kebaktian dari Jemaat Lahai Roi Balikpapan dan setelah dianggap mampu untuk berdiri sendiri menjadi sebuah Jemaat, maka pada Tanggal 02 Februari 2002 cabang kebaktian ini resmi memisahkan diri dari jemaat induk, yang selanjutnya menjadi Jemaat Imanuel Batakan, sehingga pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari Ulang Tahun Jemaat Imanuel Batakan.
        Hingga saat ini jumlah anggota Jemaat Imanuel Batakan yaitu kurang lebih 99 Kepala Keluarga. yang terbagi menjadi dua sektor, yaitu Sektor I (Batakan Dalam) dan Sektor II (Batakan Luar).


Lokasi Gedung Gereja Toraja Jemaat Imanuel Batakan, dapat dilihat pada google Maps dibawah.


View Untitled in a larger map

Mengalami Janji Tuhan Di Dunia Marketplace



Mengalami Janji Tuhan Di Dunia Marketplace

“Bahwa apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” Kolose 3:23

      Haruslah kita akui bahwa persaingan saat ini akan dihadapi oleh semua orang tanpa terkecuali; baik itu anak Tuhan ataupun bukan. Begitu susahnya mencari pekerjaan, dunia usaha juga mengalami kemerosotan. Lalu, masih mampukah orang percaya mengalami janji Tuhan di dunia Marketplace?
Rasul Paulus mengingatkan kita “bahwa apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia“.

      Secara tersirat Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa orang percaya tidak boleh menjadi tawar hati, tetapi haruslah disadari bahwa Janji Tuhan masih mampu untuk dialami oleh mereka dalam dunia kerja, usaha dls.
Bagaimana cara mengalami janji Tuhan tersebut?
  
1. Kapasitas dan Kapabilitas Perlu Dikembangkan
       “...Perbuatlah dengan segenap hatimu...’ Orang yang melakukan dengan segenap hati dapat dipastikan ia akan selalu berusaha mengambangkan Kapasitas dan Kapabilitas.
     Kapasitas dan kapabilitas diri pada dasarnya merupakan ketrampilan, kemampuan dan  kompetensi yang dimiliki setiap orang. Kapasitas yang ada pada setiap orang memang berbeda-beda, ada yang biasa saja, ada juga yang menonjol. Jika kita ingin memiliki kapasitas yang selalu menonjol maka kita harus terus meng-upgrade diri dengan terus belajar dari siapapun, kapanpun, apapun dan dimanapun. Apa yang kita pelajari pastinya hal-hal yang positif yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun untuk orang banyak. Pengembangan kapasitas juga menjadikan diri kita memiliki nilai tambah yang lebih dari orang lain.
        Dengan mau menjadi orang yang selalu belajar, akan menjadikan diri kita memiliki kapasitas yang lebih baik secara terus-menerus. Hal tersebut akan menjadikan diri kita capable atau mampu meng-handle setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang kita emban. Tidak hanya sekedar mampu tetapi juga dengan memberikan hasil yang maksimal dan yang terbaik.

2. Kreativitas yang perlu dimiliki
            Dalam melakukan dengan segenap hati, akan diikuti dengan Kreativitas yang memadai
Orang yang selalu eksis dan tak tersisihkan baik dalam dunia kerja, bisnis maupun dalam kehidupan pastilah mereka yang termasuk golongan orang-orang yang kreatif. Orang kreatif pasti selalu memiliki ide-ide kreatif dan juga pemikiran kreativitas yang tinggi. Tidak sedikit orang yang berasumsi bahwa kreativitas hanya dimiliki oleh orang–orang tertentu, padahal jika setiap orang mau membiasakan diri mengasah otak atau berpikir atau berimajinasi maka secara langsung atau tidak langsung hal tersebut akan menjadikannya pribadi yang kreatif.
       Biasakan diri kita untuk selalu menggunakan kemampuan berpikir kita, apalagi saat kita menemui suatu masalah yang datang menghadang perjalanan sukses yang ingin kita raih. Kita pasti bisa menghadapinya karena kita sudah membiasakan diri untuk selalu berpikir dan bertindak secara kreatif. Dengan kreativitas yang kita miliki kita pasti bisa mewujudkan apa yang sebelumnya dianggap tidak mungkin menjadi mungkin, pastinya dengan campur tangan Tuhan yang selalu merestui setiap langkah dan tindakan yang kita ambil.

3. Kredibilitas
     Dengan memiliki Kapasitas, Kapabilitas dan Kreativitas tersebut di atas, maka kita akan mendapatkan dan memiliki kredibilitas. Kredibilitas adalah sifat bisa dipercaya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?. Itu karena kita mau terus belajar untuk selalu meningkatkan kapasitas yang kita miliki sehingga pada akhirnya kita menjadi pribadi yang lebih kreatif, lebih capable (mampu) dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Hal tersebut akan menjadikan diri kita dipercaya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang lebih besar lagi.
       Setiap orang pasti memiliki ciri-ciri orang sukses tersebut di atas, namun kembali ke masing-masing pribadi tentang bagaimana cara mengelola dan mengasah kemampuan tersebut. Setiap orang yang mau dan akan meraih sukses, pastinya merupakan pribadi yang kreatif, selalu mengelola dan mengasah kapasitas dan kapabilitas mereka terus menerus, sehingga menjadikan mereka manusia yang dipercaya karena kredibilitasnya. Kombinasi ketiga hal diatas adalah cara yang akan mengantarkan mereka menjadi orang sukses yang mereka impikan, bahkan lebih!

TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH dan TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ORANG PERCAYA


Sumber; PelitaHidup.com

Dia Layak Ditolong